Kemajuan Internet Menjadi Peluang Emas Pasar E-Commerce
Menurut penelitian Vela Asia, Indonesia merupakan pasar e-commerce yang paling siap di kawasan Asean, diikuti oleh Singapura. Vela Asia adalah sebuah provider ecommerce di Indonesia yang telah merilis Southeast Asia eCommerce Readiness Index (eRI) 2013. Indeks tersebut memeringkat negara-negara di seluruh kawasan Asean berdasarkan kemudahan dalam melakukan bisnis bagi perusahaan e-commerce.
E-commerce merupakaN suatu metode perniagaan dimana proses jual beli menggunakan teknologi internet, online shop adalah contoh sederhana dalam e-commerce, pelanggan dapat langsung membeli barang dan membayarnya secara online tanpa harus melakukan tatap muka. Hal ini mempermudah para pelanggan dalam mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan.
Berdasarkan survei yang dilakukan terhadap lebih dari 500 pengguna internet di seluruh Asia Tenggara pada 2013, Indonesia menempati peringkat eRI teratas dengan nilai 135 poin, diikuti oleh Singapura dengan 116 poin dan Filipina 112 poin. Hasil survei ini menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara yang paling mudah untuk melakukan bisnis e-commerce berdasarkan pada ketersediaan infrastruktur dan potensi, dengan faktor evaluasi seperti penetrasi internet, nilai transaksi, penggunaan perangkat bergerak, kemudahan pembayaran secara online dan pengiriman.
Kemudahan akses internet yang belakang ini makin berkembang di Indonesia membuka peluang usaha kecil untuk memasarkan produknya secara online. Usaha e-commers ini dapat memulainya melalui sosial media seperti Facebook, Twitter atau Instagram. Selain media sosial juga tersedia layanan online marketplace yang memberikan wadah bagi UMK untuk berjualan secara online.
Makin meratanya jaringan internet di seluruh penjuru Indonesia menjadi kunci kelancaran bisnis e-commers. Dan tidak bisa dipungkiri, usaha bidang ini memang mengandalkan kelancaran dalam berselancar di dunia maya. Jaringan internet memudahkan dua belah pihak, yaitu sebagai merchant untuk menawarkan produknya, sekaligus kemudahan konsumen mendapatkan barang kebutuhannya.
Dengan makin maraknya perdagangan online, tak hanya membuktikan bahwa Indonesia sebuah market yang luas. Namun tumbuhnya jiwa wirausaha yang mencari peluang berbisnis lewat internet serta mencoba merebut pasar dalam negerinya sendiri. Dengan cara mendirikan usaha dengan bentuk perusahaan kecil yang serius dan terus berkembang menjadi besar.
Dalam rangka mendukung kemajuan ekonomi Indonesia, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa pemerintah siap mendukung program tersebut, melalui program IoT (Internet of Things). Pemerintah tengah mengembangkan Palapa Ring atau sebuah proyek serat optik sepanjang 36 ribu kilometer di 440 kota di Indonesia. Ini dilakukan demi mendukung tercapainya akses internet berkecepatan tinggi yang merata di seluruh Indonesia pada tahun 2019.
Pemerintah meyakini para pelaku usaha di pedesaan dan juga UMKM daerah bisa mempunyai peranan penting jika mampu bersahabat dengan kecanggihan teknologi. Dengan demikian para pelaku usaha lokal bisa meningkatkan produktivitas serta kesejahteraannya.
Selain jaringan internet, tantangan terberat lainnya adalah memastikan bisnis e-commerce sepenuhnya aman, sehingga mendapat kepercayaan di hati masyarakat. Menurut data pada 2016 dari Asosiasi Pengguna Jasa Internet Indonesia (APJII), sebanyak 30 persen dari total 130 juta pengguna yang melakukan transaksi via internet di Indonesia merasa belum mendapatkan keamanan dalam pengalaman bertransaksi online. [Dee/dbs]