Internet of Things Berpeluang Besar Dikembangkan di Indonesia
Internet of Things (IoT) berpeluang besar di kembangkan dibeberapa negara, termasuk Indonesia. Melihat kesempatan ini, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menjelaskan, pangsa pasar IoT di Indonesia diperkirakan berkembang pesat dan nilainya bakal mencapai Rp 444 triliun pada tahun 2022.
Nilai tersebut diperoleh dari konten dan aplikasi sebesar Rp 192,1 triliun, disusul platform Rp 156,8 triliun, perangkat IoT Rp 56 triliun, serta network dan gateway Rp 39,1 triliun. Banyak yang memprediksi bahwa pengaruh Internet of Things adalah “the next big thing” di dunia teknologi informasi, hal ini karena IoT menawarkan banyak potensi yang bisa digali.
IoT adalah era baru dalam transformasi digital, di mana benda-benda di sekitar kita dapat berkomunikasi antara satu sama lain melalui sebuah jaringan seperti internet.
Ide awal Internet of Things pertama kali dimunculkan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999 di salah satu presentasinya. Kini banyak perusahaan besar mulai mendalami Internet of Things sebut saja Intel, Microsoft, Oracle, dan banyak lainnya.
Airlangga menuturkan dalam rilis yang diedarkan (14/11), IoT merujuk pada jaringan perangkat fisik, kendaraan, peralatan rumah tangga, dan barang-barang lainnya yang ditanami perangkat elektronik, perangkat lunak, sensor, aktuator, dan konektivitas. Semuanya memungkinkan untuk terhubung dengan jaringan internet maupun mengumpulkan dan bertukar data.
Berdasarkan data Indonesia IoT Forum, kemungkinan ada sekitar 400 juta perangkat sensor yang terpasang. Sebesar 16 persen di antaranya terdapat pada industri manufaktur, 15 persen di sektor kesehatan, 11 persen asuransi, 10 persen perbankan dan sekuritas. Sisanya, sektor ritel, grosir, perbaikan komputer masing-masing 8 persen.
Selanjutnya, sekitar 7 persen di pemerintahan, 6 persen transportasi dan 5 persen utilities. Real estate and business services dan agriculture masing-masing 4 persen sementara sisanya 3 persen untuk perumahan dan lain sebagainya.
Menurut Airlangga, program Iot Ini didukung dengan pemerintah yang tengah mengembangkan Palapa Ring atau sebuah proyek serat optik sepanjang 36 ribu kilometer di 440 kota di Indonesia. ini dilakukan demi mendukung tercapainya akses internet berkecepatan tinggi yang merata di seluruh Indonesia pada tahun 2019. Dengan demikian, tidak akan ada permasalahan dalam konektivitas IoT baik dengan konektivitas langsung dari end device ke server/cloud atau dari gateway ke server atau cloud.
Teknologi IoT diharapkan menjadi solusi. Bahkan, pengelola kawasan industri sudah memikirkan untuk segera mengembangkan teknologi ini sebagai pilot plant. Airlangga berharap, IoT ini akan menjadi backbone untuk industri nasional ke depan. [Dbs]