Tol Langit Dibangun, Indonesia Lancar Berinternet
Apa yang Anda bayangkan ketika mendengar kata tol? Jalan lebar, lancar, bebas hambatan bukan? Lantas apa yang ada dibenak Anda ketika Presiden RI Joko Widodo menyampaikan proyek tol langit bagi kemajuan Indonesia?
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara kembali menjelaskan maksud dari istilah tol langit. Penyebutan tol langit ini ditujukan untuk infrastruktur telekomunikasi, khususnya yang berkaitan dengan internet.

Beliau menjelaskan bahwa saat ini pemerintah terus mengupayakan diselesaikannya Palapa Ring paket timur untuk menggenapkan tiga segmen dari Palapa Ring, sebuah proyek nasional tulang punggung serat optik yang menghubungkan daerah-daerah pelosok.
Proyek Satelit Republik Indonesia
pemerintah, melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), akan mengumumkan tender pemenang dari proyek Satelit Republik Indonesia atau yang dinamakan Satria. Direncanakan, pemenang tender satelit tersebut diumumkan pada April ini.
Dikutip dari situs Kominfo, Kamis (4/4), kedua proyek pemerintah tersebut (Palapa Ring dan Satria) akan jadi penunjang untuk meratakan akses internet di seluruh Indonesia. Menkominfo menyebutkan hal ini sebagai tol langit.
Rudi mengatakan, pemerintah memastikan di Indonesia tidak akan ada lagi internet lemot. “Ini yang disebut Tol Langit, kombinasi antara Palapa Ring dengan satelit”.
Lebih lanjut Rudiantara menjelaskan, berkaitan dengan konstruksi Palapa Ring, ia memaparkan bahwa Palapa Ring paket barat dan Palapa Ring paket tengah sudah 100% selesai. Sedangkan, Palapa Ring paket timur tinggal 95% dan ditargetkan selesai pada pertengahan tahun 2019. Semua kabupaten dan kota (di seluruh Indonesia) sudah terhubung dengan internet kecepatan tinggi atau broadband.
Sedangkan, satelit Satria yang proyeknya dikerjakan pada 2020 sehingga nantinya pelayanan kepada masyarakat berbasis internet.
Sebagai salah satu target penyelesaian proyek ini adalah perbaikan fasilitas di bidang pendidikan. Selain fasilitas pendidikan, lanjut dia, pemerintah juga memastikan 83 ribu kantor desa, lebih dari lima ribu puskesmas, fasilitas Rumah Sakit, kantor Polsek dan Koramil, bakal terhubung dengan internet kecepatan tinggi.
Dengan demikian, satelit Satria yang yang punya kemampuan High Throughput Satellite (HTS) ini akan berperan mendukung penyebaran akses internet di daerah 3T (Terdepan, Tertinggal, dan Terluar) hingga 150 ribu titik, di mana untuk menunjang kebutuhan internet di bidang pendidikan, kesehatan, pemerintah daerah, pertahanan, dan keamanan.
Kita pastikan sekolah SD, SMP dan SMA terhubung dengan broadband. Bukan hanya dengan internet yang sekarang dipakai UNBK, tapi harus dipakai untuk proses belajar mengajar,” tandas Rudiantara bersemangat. [Dee]