Berapa Biaya Pemasangan CCTV Pelabuhan Standar SE-DJPL 48?

biaya pemasangan lengkap cctv pelabuhan dan ais receiver

Sejak diberlakukannya Surat Edaran Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Nomor 48 Tahun 2024, setiap pelabuhan di Indonesia—baik TUKS maupun Tersus—wajib memasang CCTV long range dan AIS Receiver yang terintegrasi dengan aplikasi I-Motion. Perangkat ini tidak hanya menjadi syarat kepatuhan regulasi, tetapi juga penentu kelancaran audit operasional tahunan.

Kegagalan memenuhi spesifikasi dapat berakibat serius: mulai dari catatan pelanggaran, denda, hingga pemblokiran sistem operasional pelabuhan. Karena itu, menghitung biaya total pemasangan cctv pelabuhan bukan sekadar perencanaan teknis, melainkan juga strategi menjaga kelangsungan bisnis maritim.

Komponen Utama Biaya Pemasangan CCTV

1. Perangkat CCTV Long Range

  • Resolusi HD, zoom optik minimal 20×, focal length ≥100 mm.
  • Tahan cuaca (IP66+), day/night mode, bisa dilengkapi thermal imaging.
  • Harga per unit: Rp35 – Rp90 juta.
  • Jumlah: 2–6 unit per dermaga.

2. AIS Receiver + Antena VHF

  • Frekuensi standar: 161.975 MHz & 162.025 MHz.
  • Output data NMEA 0183, koneksi USB/serial/TCP-IP.
  • Integrasi wajib dengan dashboard I-Motion.
  • Harga paket: Rp25 – Rp50 juta.

3. Server & Penyimpanan

  • NVR/Server dengan kapasitas rekaman minimal 14 hari.
  • Biaya: Rp15 – Rp30 juta.

4. Jaringan & Keamanan Sistem

  • Switch, router, firewall, serta konfigurasi VPN/VLAN isolasi.
  • Penting untuk mencegah serangan botnet dan menjaga keamanan jaringan.
  • Biaya: Rp10 – Rp25 juta.

5. Koneksi Internet

  • Jika area blank spot, solusi terbaik adalah internet satelit Starlink atau Kacific.
  • Perangkat: Rp9 – Rp15 juta sekali beli.
  • Biaya bulanan: Rp7 – Rp10 juta.

6. Tower & Instalasi

  • Tiang/pole 12–15 meter untuk kamera & antena VHF AIS.
  • Biaya per titik: Rp10 – Rp25 juta.

7. Integrasi & Konfigurasi ke I-Motion

  • Setup VPN secure link, dashboard monitoring, laporan ke KSOP.
  • Biaya: Rp20 – Rp40 juta.

2. Estimasi Total Biaya Pemasangan CCTV

Berdasarkan pengalaman implementasi di beberapa TUKS & Tersus:

  • Skala kecil (1 dermaga, 2 CCTV + 1 AIS Receiver):
    Rp150 – Rp250 juta
  • Skala menengah (2–3 dermaga, 4–6 CCTV + 2 AIS Receiver):
    Rp350 – Rp700 juta
  • Skala besar (pelabuhan utama, 6–12 CCTV + 3 AIS Receiver):
    Rp800 juta – Rp1,5 miliar

Setelah instalasi, ada biaya OPEX bulanan untuk:

  • Internet satelit (jika lokasi terpencil) Rp7 – Rp10 juta/bulan.
  • Maintenance perangkat & server Rp5 – Rp15 juta/bulan.

3. Faktor yang Mempengaruhi Biaya

  1. Jumlah dermaga/luas area → makin luas, makin banyak titik kamera.
  2. Jenis kamera → apakah cukup PTZ long range, atau butuh tambahan thermal camera.
  3. Lokasi geografis → akses listrik & internet sangat memengaruhi.
  4. Pilihan internet → fiber vs satelit (Starlink/Kacific).
  5. Vendor & integrator → biaya jasa instalasi + integrasi ke I-Motion.

Solusi Bersama KSinergi

Untuk memastikan sistem benar-benar lolos audit SE-DJPL 48, Karunia Sinergi (KSinergi) menawarkan:

  • Survey lokasi dan analisis kebutuhan perangkat.
  • Paket CCTV AIS lengkap sesuai regulasi.
  • Integrasi internet satelit Starlink/Kacific untuk lokasi tanpa fiber.
  • Konfigurasi keamanan jaringan (VPN, VLAN, firewall, IDS/IPS).
  • Pendampingan laporan ke KSOP agar audit berjalan lancar.

Dapatkan info lengkap di halaman resmi: CCTV Pelabuhan SE-DJPL 48 – KSinergi.

Kesimpulan

Biaya pemasangan CCTV pelabuhan dengan AIS Receiver sangat bervariasi, mulai dari Rp150 juta untuk skala kecil hingga Rp1,5 miliar untuk pelabuhan besar. Meski terlihat mahal, investasi ini sebanding dengan manfaat: kepatuhan regulasi, keamanan maritim, kelancaran audit operasional, dan keberlangsungan bisnis pelabuhan.

Baca artikel lainnya :

Sistem CCTV dan AIS Ksinergi Lolos Peraturan Terbaru SE-DJPL 48
CCTV AIS Wajib di Pelabuhan: Panduan Lengkap SE-DJPL 48
Panduan Lengkap AIS Receiver: Fungsi, Spesifikasi, dan Penerapan di Pelabuhan